Livescience dalam rubriknya, Animalscience, mencatatkan ada beberapa haiwan yang melakukan pertukaran pasangan untuk melakukan reproduksi.
Berikut ini sembilan haiwan yang sering bertukar pasangan disalin dari Livescience.
Tikus betina Brown antechinus selama dua minggu pada musim reproduksi melakukan aktiviti mengawan dengan lebih dari satu jantan. Proses mengawan yang dilakukannya menghabiskan waktu 5 hingga 14 jam.
Tikus betina jenis ini melakukan pertukaran pasangan agar berpeluang untuk membiak lebih terbuka. Sebab, diketahui tidak semua jantan Brown antechinus memiliki sperma yang sihat. Apa yang ekstremnya, jika betina melakukan perkahwinan dengan satu jantan saja, dapat dipastikan si jantan kelelahan dan boleh saja mati.
Dari kerajaan serangga ada lalat kalajengking (scorpionflies) yang melakukan pertukaran pasangan untuk mendapatkan keturunan. Selama musim mengawan, jantan lalat kalajengking ini akan memberikan hadiah berupa bangkai serangga agar si betina bersedia mengawan dengnnya.
Haiwan yang satu ini melakukan perkahwinan secara berkelompok. Lumba-lumba hidung botol melakukan ritual perkahwinan dengan menari dan berpose. Jantan dan betina saling menggoda untuk mencari pasangan yang cocok.
Mereka saling menyentuhkan tubuh, dan ketika cocok, perut keduanya akan berhadapan. Perkahwinan dilakukan hanya beberapa minit, namun mereka akan mengulanginya lagi, bahkan bertukar pasangan.
Untuk melakukan mengawan, mengkarung Afrika berkepala biru harus berkelahi dengan jantan lainnya untuk mendapatkan betina. Mereka akan saling memukulkan ekor. Jantan yang menang akan mendapatkan betina, sementara lawannya harus menunggu.
Uniknya, untuk membezakan mengkarung pemenang dan pecundang sangat mudah. Mengkarung yang menang akan mengeluarkan warna cerah pada tubuhnya, sementara sang pecundang berwarna abu-abu pucat.
5. Singa
Singa merupakan haiwan yang hidup secara berkelompok. Namun, dalam satu kelompok, hanya terdapat sedikit jantan dewasa, sementara betinanya mendominasi. Sama seperti anjing, singa jantan pun harus mengendus alat kelamin untuk mengetahui betina yang siap untuk mengawan. Namun biasanya singa-singa betina memiliki siklus subur yang bersamaan, sehingga dalam empat hari singa jantan mampu mengawan dengan beberapa ekor singa betina.
Di kawasan perairan berais, walrus jantan akan mengeluarkan suara yang nyaring untuk menarik perhatian betinanya. Tidak saja di atas permukaan, ketika berada di dalam perairan mereka pun mengeluarkan suara yang menyerupai signal ataupun denyut.
Walrus jantan dikenali sebagai haiwan polygynous kerana melakukan perkahwinan dengan lebih dari satu betina. Maka, ketika musim mengawan tiba, walrus jantan akan berada di dalam kelompok betina untuk melakukan pembuahan yang dilakukan di dalam perairan.
7. Hyena
Jacana sayap perunggu merupakan burung yang hidup di kawasan perairan, seperti sungai, danau, dan paya. Burung ini mudah ditemui di wilayah yang beriklim tropika.
Uniknya, unggas yang satu ini dulu cukup menyulitkan para pemerhati burung untuk mengenal pasti antara jantan dan betina. Namun akhirnya diketahui ukuran betina lebih besar dari jantan.
Keunikan lainnya adalah pertukaran pasangan ketika betina mampu merebut dan memikat jantan milik pasangan lainnya. Bahkan betina jacana bersayap perunggu ini akan menyerang sarang dan membunuh semua yang ada di dalamnya, terkecuali jantan.
Haiwan lain yang melakukan pertukaran pasangan adalah bonobos, yang juga tidak memilih-milih siapa yang akan menjadi pasangan kahwinnya. Bahkan bonobos dikenal sebagai jenis primat yang paling gemar melakukan interaksi dibandingkan spesies lainnya.
Bonobos boleh menjadi heteroseksual ataupun homoseksual. Bukan itu saja, inses (hubungan satu darah) pun dilakukan. Dan mungkin kerana memiliki hubungan sangat dekat antara satu sama lain, spesies bonobos jarang sekali berlaku perkelahian. [Livescience]
0 Comments